-->

Download Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SMK

Download Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SMK || Literasi, di awal, dimaknai ‘keberaksaraan’ dan selanjutnya dimaknai ‘melek’ atau ‘keterpahaman’. Pada langkah awal, ‘melek baca’ dan ‘tulis’ ditekankan karena kedua keterampilan berbahasa ini merupakan dasar bagi pengembangan melek dalam berbagai hal atau disebut “multiliterasi”. Dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah (GLS), literasi merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/berbicara.

Peta jalan Gerakan Literasi Nasional Kemendikbud (2017) mendefinisikan literasi sebagai:
  1. suatu rangkaian kecakapan membaca, menulis, dan berbicara, kecakapan berhitung, dan kecakapan dalam mengakses dan menggunakan informasi;
  2. sebagai praktik sosial yang penerapannya dipengaruhi oleh konteks;
  3. sebagai proses pembelajaran dengan kegiatan membaca dan menulis sebagai medium untuk merenungkan, menyelidik, menanyakan, dan mengkritisi ilmu dan gagasan yang dipelajari; dan
  4. sebagai pemanfaatan teks yang bervariasi menurut subjek, genre,dan tingkat kompleksitas bahasa.
Agar mampu bertahan di abad 21, masyarakat harus menguasai enam literasi dasar, yaitu literasi baca-tulis, literasi berhitung, literasi sains, literasi teknologi informasi dan komunikasi, literasi keuangan, serta literasi budaya dan kewarganegaraan. Tiga literasi lainnya yang perlu dikuasai adalah literasi kesehatan, literasi keselamatan (jalan, mitigasi bencana), dan literasi kriminal . Literasi gestur pun perlu dipelajari untuk mendukung keterpahaman makna teks dan konteks dalam masyarakat multikultural dan konteks khusus para disabilitas.

Komunitas sekolah akan terus berproses untuk menjadi individu ataupun se kolah yang literat. Untuk itu, implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pun merupakan sebuah proses agar siswa menjadi literat, warga sekolah menjadi literat, yang akhirnya literat menjadi kultur atau budaya yang dimiliki individu atau sekolah tersebut.

Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di sekolah (SD, SMP, SMA/SMK) dilaksanakan melalui tiga tahap, (1) tahap pembiasaan, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap pembelajaran. Sehubungan dengan Tahap ke-3, Implementasi GLS dalam Pembelajaran, berikut disajikan Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SMK.

DOWNLOAD File Lengkap;
Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SMK - [klikdi sini]
Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SMA - [klikdi sini]
Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SMP - [klikdi sini]
Panduan Strategi Literasi dalam Pemelajaran SD - [klikdi sini]

Demikian sajian informasi mengenai Panduan Strategi Literasidalam Pembelajaran SMK yang dapat disampaikan pada kesempatan ini. Semoga sajian berikut bermanfaat ...

Download Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SMA

Download Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SMA || Literasi, di awal, dimaknai ‘keberaksaraan’ dan selanjutnya dimaknai ‘melek’ atau ‘keterpahaman’. Pada langkah awal, ‘melek baca’ dan ‘tulis’ ditekankan karena kedua keterampilan berbahasa ini merupakan dasar bagi pengembangan melek dalam berbagai hal atau disebut “multiliterasi”. Dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah (GLS), literasi merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/berbicara.

Peta jalan Gerakan Literasi Nasional Kemendikbud (2017) mendefinisikan literasi sebagai:
  1. suatu rangkaian kecakapan membaca, menulis, dan berbicara, kecakapan berhitung, dan kecakapan dalam mengakses dan menggunakan informasi;
  2. sebagai praktik sosial yang penerapannya dipengaruhi oleh konteks;
  3. sebagai proses pembelajaran dengan kegiatan membaca dan menulis sebagai medium untuk merenungkan, menyelidik, menanyakan, dan mengkritisi ilmu dan gagasan yang dipelajari; dan
  4. sebagai pemanfaatan teks yang bervariasi menurut subjek, genre,dan tingkat kompleksitas bahasa.
Agar mampu bertahan di abad 21, masyarakat harus menguasai enam literasi dasar, yaitu literasi baca-tulis, literasi berhitung, literasi sains, literasi teknologi informasi dan komunikasi, literasi keuangan, serta literasi budaya dan kewarganegaraan. Tiga literasi lainnya yang perlu dikuasai adalah literasi kesehatan, literasi keselamatan (jalan, mitigasi bencana), dan literasi kriminal . Literasi gestur pun perlu dipelajari untuk mendukung keterpahaman makna teks dan konteks dalam masyarakat multikultural dan konteks khusus para disabilitas.

Komunitas sekolah akan terus berproses untuk menjadi individu ataupun se kolah yang literat. Untuk itu, implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pun merupakan sebuah proses agar siswa menjadi literat, warga sekolah menjadi literat, yang akhirnya literat menjadi kultur atau budaya yang dimiliki individu atau sekolah tersebut.

Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di sekolah (SD, SMP, SMA/SMK) dilaksanakan melalui tiga tahap, (1) tahap pembiasaan, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap pembelajaran. Sehubungan dengan Tahap ke-3, Implementasi GLS dalam Pembelajaran, berikut disajikan Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SMA .

DOWNLOAD File Lengkap;
Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SMA - [klikdi sini]
Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SMK - [klikdi sini]
Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SMP - [klikdi sini]
Panduan Strategi Literasi dalam Pemelajaran SD - [klikdi sini]

Demikian sajian informasi mengenai Panduan Strategi Literasidalam Pembelajaran SMA yang dapat disampaikan pada kesempatan ini. Semoga sajian berikut bermanfaat ...

Download Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SMP

Download Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SMP || Literasi, di awal, dimaknai ‘keberaksaraan’ dan selanjutnya dimaknai ‘melek’ atau ‘keterpahaman’. Pada langkah awal, ‘melek baca’ dan ‘tulis’ ditekankan karena kedua keterampilan berbahasa ini merupakan dasar bagi pengembangan melek dalam berbagai hal atau disebut “multiliterasi”. Dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah (GLS), literasi merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/berbicara.

Peta jalan Gerakan Literasi Nasional Kemendikbud (2017) mendefinisikan literasi sebagai:
  1. suatu rangkaian kecakapan membaca, menulis, dan berbicara, kecakapan berhitung, dan kecakapan dalam mengakses dan menggunakan informasi;
  2. sebagai praktik sosial yang penerapannya dipengaruhi oleh konteks;
  3. sebagai proses pembelajaran dengan kegiatan membaca dan menulis sebagai medium untuk merenungkan, menyelidik, menanyakan, dan mengkritisi ilmu dan gagasan yang dipelajari; dan
  4. sebagai pemanfaatan teks yang bervariasi menurut subjek, genre,dan tingkat kompleksitas bahasa.
Agar mampu bertahan di abad 21, masyarakat harus menguasai enam literasi dasar, yaitu literasi baca-tulis, literasi berhitung, literasi sains, literasi teknologi informasi dan komunikasi, literasi keuangan, serta literasi budaya dan kewarganegaraan. Tiga literasi lainnya yang perlu dikuasai adalah literasi kesehatan, literasi keselamatan (jalan, mitigasi bencana), dan literasi kriminal . Literasi gestur pun perlu dipelajari untuk mendukung keterpahaman makna teks dan konteks dalam masyarakat multikultural dan konteks khusus para disabilitas.

Komunitas sekolah akan terus berproses untuk menjadi individu ataupun se kolah yang literat. Untuk itu, implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pun merupakan sebuah proses agar siswa menjadi literat, warga sekolah menjadi literat, yang akhirnya literat menjadi kultur atau budaya yang dimiliki individu atau sekolah tersebut.

Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di sekolah (SD, SMP, SMA/SMK) dilaksanakan melalui tiga tahap, (1) tahap pembiasaan, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap pembelajaran. Sehubungan dengan Tahap ke-3, Implementasi GLS dalam Pembelajaran, berikut disajikan Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SMP.

DOWNLOAD File Lengkap;
Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SMP[klik di sini]
Panduan Strategi Literasi dalam Pemelajaran SMK - [klik di sini]
Panduan Strategi Literasi dalam Pemelajaran SMA - [klik di sini]
Panduan Strategi Literasi dalam Pemelajaran SD - [klik di sini]

Demikian sajian informasi mengenai Panduan Strategi Literasidalam Pembelajaran SMP yang dapat disampaikan pada kesempatan ini. Semoga sajian berikut bermanfaat ...

Download Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SD

Download Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SD || Literasi, di awal, dimaknai ‘keberaksaraan’ dan selanjutnya dimaknai ‘melek’ atau ‘keterpahaman’. Pada langkah awal, ‘melek baca’ dan ‘tulis’ ditekankan karena kedua keterampilan berbahasa ini merupakan dasar bagi pengembangan melek dalam berbagai hal atau disebut “multiliterasi”. Dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah (GLS), literasi merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/berbicara.

Peta jalan Gerakan Literasi Nasional Kemendikbud (2017) mendefinisikan literasi sebagai:
  1. suatu rangkaian kecakapan membaca, menulis, dan berbicara, kecakapan berhitung, dan kecakapan dalam mengakses dan menggunakan informasi;
  2. sebagai praktik sosial yang penerapannya dipengaruhi oleh konteks;
  3. sebagai proses pembelajaran dengan kegiatan membaca dan menulis sebagai medium untuk merenungkan, menyelidik, menanyakan, dan mengkritisi ilmu dan gagasan yang dipelajari; dan
  4. sebagai pemanfaatan teks yang bervariasi menurut subjek, genre,dan tingkat kompleksitas bahasa.
Baca Juga;
    Memahami Pengertian Literasi Digital - [klik di sini]
    Gerakan Literasi Digital di Sekolah - [klik di sini]

Agar mampu bertahan di abad 21, masyarakat harus menguasai enam literasi dasar, yaitu literasi baca-tulis, literasi berhitung, literasi sains, literasi teknologi informasi dan komunikasi, literasi keuangan, serta literasi budaya dan kewarganegaraan. Tiga literasi lainnya yang perlu dikuasai adalah literasi kesehatan, literasi keselamatan (jalan, mitigasi bencana), dan literasi kriminal (bagi siswa SD disebut “sekolah aman”). Literasi gestur pun perlu dipelajari untuk mendukung keterpahaman makna teks dan konteks dalam masyarakat multikultural dan konteks khusus para disabilitas.

Komunitas sekolah akan terus berproses untuk menjadi individu ataupun se kolah yang literat. Untuk itu, implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pun merupakan sebuah proses agar siswa menjadi literat, warga sekolah menjadi literat, yang akhirnya literat menjadi kultur atau budaya yang dimiliki individu atau sekolah tersebut.

Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di sekolah (SD, SMP, SMA/SMK) dilaksanakan melalui tiga tahap, (1) tahap pembiasaan, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap pembelajaran. Sehubungan dengan Tahap ke-3, Implementasi GLS dalam Pembelajaran, berikut disajikan Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SD.

DOWNLOAD File Lengkap;
Panduan Strategi Literasi dalam Pembelajaran SD - [klik disini]
Panduan Strategi Literasi dalam Pemelajaran SMP - [klik di sini]
Panduan Strategi Literasi dalam Pemelajaran SMA - [klik di sini]
Panduan Strategi Literasi dalam Pemelajaran SMK - [klik di sini]

Demikian sajian informasi mengenai Panduan Strategi Literasidalam Pembelajaran SD yang dapat disampaikan pada kesempatan ini. Semoga sajian berikut bermanfaat ...

Struktur dan Alokasi Waktu Beban Belajar Kurikulum 2013 SD

Struktur dan Alokasi Waktu Beban Belajar Kurikulum 2013 SD || Struktur Kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.  Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar.


Keterangan:
  1. Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
  2. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
  3. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat.
  4. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
Beban Belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit.

Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.

Demikian sajian informasi mengenai Struktur dan Alokasi Waktu Beban Belajar Kurikulum 2013 SD yang dapat dismpaikan pada kesempatan ini. Semoga sajian berikut bermanfaat ....

Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2018/2019

Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2018/2019 || Kalender Pendidikan ini merupakan adalah terbaru untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan guru khususnya dalam mempersiapkan kegiatan belajar tahun jaran baru 2018/2019. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2018/2019 yang disajikan ini adalah dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang diterbitkan dengan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 422/9492-Set.Disdik Tertanggal 25 Mei 2018 sebagai acuan yang harus digunakan semua lembaga pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA, SMK yang berada dalam naungan pemerintahan Dinas Provinsi Jawa Barat dalam membuat kalender pendidikan tingkat satuan pendidikan.

UPDATE INFO ;
Kalender Pendidikan 2019/2020 se-Indonesia - [klik di sini]
Kalender Pendidikan 2019/2020 Jawa Barat - [klik di sini]

Sebenarnya, pemerintah provinsi hanya menyelenggarakan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta Sekolah Luar Biasa (SLB) dasar dan menengah. Namun  Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2018/2019 Provinsi Jawa Barat juga diberlsakukan sebagai acuan pembuatan untuk penetapan Kalender Pendidikan Tahun 2018/2019 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten / Kota di Provinsi Jawa Barat.

Pada Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2018/2019 Provinsi Jawa Barat, ditetapkan bahwa hari pertama masuk sekolah tahun pelajaran 2018/2019 adalah tanggal 16 Juli 2018, tanggal penetapan rapor semester 1 adalah tanggal 14 Desember 2018, sedangkan libur akhir semester 1 ditetapkan mulai 16 Desember 2018 sampai dengan 31 Desember 2018. Adapun hari pertama masuk sekolah pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019 ditetapkan tanggal 2 Januari 2019. 

Selanjunya berdasarkan Pedoman Kalender Pendidikan Tahun 2018/2019 Provinsi Jawa Barat ditetapkan bahwa Libur Idul Fitri tahun 2019 tanggal 2 Juni sampai dengan 16 Juni 2019. Adapun tanggal penetapan rapor semester 2 tahun pelajaran 2018/2019 adalah 21 Juni 2019. Sedangkan libur Akhir Tahun Pelajaran 2018/2019 mulai tanggal 24 Juni 2019 – 4 Juli 2019.

Download Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2018/2019
Provinsi Jawa Barat

Demikian sajian informasi mengenai Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2018/2019 yang dapat disampaikan pada kesempatan ini. Semoga sajian berikut bermanfaat ...

Download Panduan Aplikasi Dapodikdasmen Versi 2019

Download Panduan Aplikasi Dapodikdasmen Versi 2019 || Kandungan isi dalam Panduan Aplikasi Dapodikdasmen Versi 2019 ini memuat pengenalan umum dan panduan teknis Aplikasi Dapodikdasmen versi 2019 mulai dari persiapan dan proses instalasi serta deskripsi dari setiap perbaikan dan perubahan. Panduan ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan kepada petugas pendataan dan warga sekolah yang hendak  mengimplementasikan Aplikasi Dapodikdasmen versi 2019 secara mandiri di sekolah. Melalui panduan ini, diharapkan hal-hal yang terkait dengan materi seputar implementasi Aplikasi Dapodikdasmen versi 2019 dapat dipahami dan dimaknai dengan mudah. Penyusunan panduan ini merupakan upaya strategis untuk memberikan kemudahan dalam memberikan informasi yang luas kepada petugas pendataan tentang penggunaan Aplikasi Dapodikdasmen versi 2019 dalam bentuk panduan.

Panduan Aplikasi Dapodikdasmen versi 2019 juga dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan pemahaman serta memberikan pedoman yang jelas dalam cara penginputan dalam pembaharuan yang terdapat dalam aplikasi.

Sistem pendataan Dapodikdasmen pada tahun pelajaran 2018/2019 mengembangkan pembaruan Aplikasi Dapodikdasmen versi terbaru yang diberi nama versi 2019. Secara sistem, pembaruan versi 2019 disiapkan untuk dapat memenuhi kebutuhan pemanfaatan data di tahun pelajaran baru ini.

Pembaruan yang paling menonjol terlihat diantaranya penambahan validasi untuk siswa yang berumur kurang dari 5 tahun 6 bulan, pengaktifan isian tanggal mulai tugas dan TMT tugas pada tabel penugasan untuk GTK noninduk, validasi referensi pada menu validasi lokal, dan beberapa pembaruan lainnya.

Sebelum memulai proses instalasi Aplikasi Dapodikdasmen Versi 2019, pastikan sekolah sudah memiliki kode registrasi dan akun yang akan digunakan dalam proses instalasi. Kode registrasi diperoleh melalui admin Dapodikdasmen Dinas Pendidikan Kab/Kota untuk jenjang SD/SMP dan Dinas Pendidikan Provinsi untuk jenjang SMA/SMK/SLB.

Aplikasi Dapodikdasmen versi 2019 dikemas dalam bentuk INSTALLER yang merupakan hasil perbaikan dan pembaruan dari aplikasi versi sebelumnya, sehingga perlu proses uninstal aplikasi Dapodik versi sebelumnya. Informasi Rilis Aplikasi Dapodikdasmen Versi 2019 - [klik disini]

Untuk kemudahan Penggunaan Dapodikdasmen versi 2019 silahkan downloas Panduan Aplikasi Dapodikdasmen Versi 2019 - [klik di sini]

Demikian sajian informasi mengenai Download Panduan Aplikasi Dapodikdasmen Versi 2019 yang dapat disampaikan pada kesempatan ini. Semoga sajian berikut bermanfaat .....

Mengenal Lebih Jelas Hong Kong; Negara Atau Bukan ?

Mengenal Lebih Jelas Hong Kong; Negara Atau Bukan ?  || Wilayah Hong Kong diperkirakan sudah mula ditinggali manusia sejak zaman Neolitiku namun baru dikenal secara luas saat Hong Kong diserahkan kepada Britania Raya setelah Perang Opium pada abad ke-19. Sebelumnya pada 1513, pelaut Portugis Jorge Álvares, menjadi orang Eropa pertama yang mengunjungi Hong Kong.

Setelah kekalahan Tiongkok di Perang Opium Pertama (1839 42) dari Kerajaan Inggris, Hong Kong menjadi koloni Inggris dengan diserahkannya Pulau Hong Kong, kemudian diikuti Semenanjung Kowloon tahun 1860 dan penyewaan 99 tahun New Territories tahun 1898. Setelah diduduki oleh Jepang selama Perang Dunia II (1941-45), Inggris kembali mengontrol Hongkong hingga 30 Juni 1997. Sebagai hasil dari negosiasi antara Tiongkok da  Inggris, Hong Kong diserahkan ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) / China melalui Deklaratasi Bersama Sino-Inggris tahun 1984. Kota ini menjadi Daerah Administratif Khusus pertama di Tiongkok melalui azas "satu negara, dua sistem".

Bahasa di Hong Kong adalah Kantonis dan Inggris serta masyarakatnya lebih senang disebut orang Kanton daripada orang Cina. Hong Kong menjadi pusat perekonomian dunia dan sering dibandingkan dengan Singapura karena ukuran negaranya yang sama-sama kecil, berpenduduk padat dan akomodasi yang super mahal. Hong Kong juga terkenal dengan julukan Asia’s World City (Kota Asia Dunia), kota gemerlap dengan gedung-gedung pencakar langit, pusat bisnis, dan perdagangan dunia, shopping dan fashion, Disneyland, dan industri perfilman. Hong Kong juga menjadi tempat yang menghubungkan dunia barat dengan Tiongkok.  

Tahun 2014, Hong Kong sempat bergejolak dengan hadirnya protes Revolusi Payung di bawah pimpinan Joshua Wong yang ditakuti Beijing. Warga Hong Kong melakukan demonstrasi besar-besaran menginginkan hak demokratis untuk memilih pemimpin baru mereka tanpa intervensi Tiongkok. Sampai saat ini sikap anti-Tiongkok oleh generasi muda Hong Kong masih tetap berlanjut.

Hong Kong merupakan negara semimerdeka dengan nama resminya Hong Kong Special Administrative Region (Daerah Administratif Khusus Hong Kong). Hong Kong juga sering disebut sebagai negara dalam negara di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) / China. Makanya, Hong Kong memiliki sistem negara sendiri, mulai dari bendera negara, lambang negara, mata uang Hong Kong Dolar (HKD), paspor, dan menganut sistem ekonomi kapitalis. Hong Kong juga memiliki kepolisian sendiri, namun tidak memiliki tentara, karena pertahanan dan juga politik luar negeri yang masih dikendalikan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) / China.

Demikian sajian informasi mengenai Hong Kong; Negara Atau Bukan ? yang dapat disajikan pada kesempatan ini. Semoga sajian berikut bermanfaat ....

Mengenal Lebih Jelas Negara TAIWAN

Mengenal Lebih Jelas Negara TAIWAN || Taiwan atau nama resmi negaranya adalah Republic of China atau juga sering disebut China Taipei dan dalam bahasa Indonesia disebut Republik Tiongkok. Taiwan adalah sebuah negara di Asia Timur yang saat ini menguasai daerah kepulauan Taiwan, Kepulauan Pescadores, Quemoy, dan Kepulauan Matsu. Kata "Taiwan" biasanya digunakan untuk merujuk kepada Republik Tiongkok secara keseluruhan, sementara istilah "Tiongkok" merujuk kepada Republik Rakyat Tiongkok atau China, yang menguasai Tiongkok Daratan, Hong Kong dan Makau. Republik Tiongkok (Taiwan) berbeda dengan Republik Rakyat Tiongkok (China). Walaupun Republik Tiongkok adalah  nama resmi negara ini, perkataan Tiongkok itu sendiri sekarang biasanya merujuk kepada Tiongkok Daratan atau China.

Pulau utama Taiwan, juga dikenal sebagai Formosa (dari bahasa Portugis; Ilha) Formosa, yang berarti "(pulau yang indah"), terletak di Asia Timur sebelah pantai Tiongkok Daratan, sebelah barat daya kepulauan utama Jepang tetapi sebelah barat langsung dari ujung Kepulauan Ryukyu Jepang dan sebelah barat laut utara Filipina. Pulau ini dihubungkan ke timur oleh Samudera Pasifik, ke selatan oleh Laut Tiongkok Selatan dan Selat Luzon, ke barat oleh Selat Taiwan dan ke utara oleh Laut Tiongkok Timur.

Taiwan bukanlah negara yang merdeka seutuhnya atau negara dengan pengakuan terbatas. Negara ini bisa disebut sebagai negara yang dipersengketakan, statusnya sama dengan Kosovo dan Palestina. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sendiri tidak mengakui Taiwan sebagai sebuah negara dan di Indonesia juga tidak memiliki hubungan diplomatik serta tidak ada Kedutaan Besar Taiwan di Indonesia serta sebaliknya. Ketika berurusan dengan Taiwan, berbagai kerja sama seperti pendidikan, ekonomi, ketenagakerjaan atau pengurusan visa harus melalui Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (Taipei Economic and Trade Office) di Jakarta.

Sebenarnya, Pemerintah Republik Tiongkok / Taiwan adalah salah satu pendiri utama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pernah menjadi salah satu anggota tetap Dewan Keamanan. Akan tetapi, pada tahun 1971 "ditendang" keluar dari PBB dan digantikan oleh RRT / China. Kini, Taiwan hanya menghendaki menjadi anggota PBB sebagai negara yang berbeda dari RRT / China. Akan tetapi, Taiwan telah mencoba masuk PBB akan tetapi gagal karena tuntutan  China / RRT atas Taiwan dengan Kebijakan Satu Tiongkok yang dipromosikan oleh pemerintah China / RRT di Tiongkok Daratan di samping tekanan ekonomi dan diplomatik China / RRT. Kebanyakan negara dunia mengubah kebijakan diplomatiknya ke pemerintah China / RRT di  Tiongkok Daratan pada tahun 1970-an dan kini, Republik Tiongkok di Taiwan hanya diakui oleh 23 negara di dunia.

Terlepas dari persoalan apapun, Taiwan adalah sebuah yang memiliki Wilayah, Warga Negara, Lambang Negara, Lagu Kebangsaan, Bendera Negara, Bahasa Negara, Mata Uang, Paspor / Visa serta 23 negara lain yang mengakui kedaulatannya.

Demikian sajian informasi mengenai Mengenal Lebih Jelas Negara TAIWAN yang dapat disampaikan pada kesempatan ini.

Semoga sajian yang berikut ini bermanfaat ....

Rilis Aplikasi Dapodikdasmen Versi 2019

Rilis Aplikasi Dapodikdasmen Versi 2019 || Bertepatan degan peringatan Hari Ulang Tahun ke 73 Kemerdekaan Republik Indonesia. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah merilis Aplikasi Dapodikdasmen Versi 2019 Untuk Windows XP / Vista / 7 / 8 / 10 yang akan langsung digunakan untuk pembaruan Data pada Aplikasi Dapodikdasmen untuk Tahun Pelajaran 2018 / 2019. Aplikasi Dapodik Versi2019 tersebut dapat di- UNDUH  pada  TAUTAN INI  atau  KLIK di SINI 

Secara teknis Aplikasi Dapodikdasmen Versi 2019 telah menggunakan database yang baru, oleh karenanya Aplikasi Dapodikdasmen versi sebelumnya (2018, 2017b patch 1 dan patch 2) tidak dapat langsung di upgrade ke Dapodikdasmen versi 2019, akan tetapi harus melakukan INSTAL ULANG dan REGISTRASI ULANG. Aplikasi Dapodikdasmen Versi 2019 hanya dirilis dalam bentuk INSTALLER dan tidak ada versi UPDATER.

Berikut ini merupakan daftar perubahan terdiri dari 17 [Pembaruan] dan 5 [Perbaikan] yang merupakan inovasi pada Aplikasi Dapodikdasmen versi 2019:
  1. [Pembaruan] Penambahan referensi Kurikulum 2013 Revisi
  2. [Pembaruan] Penamaan siswa dengan huruf kapital di awal kata
  3. [Pembaruan] Penambahan referensi Kurikulum Sekolah Perjanjian Kerjasama (SPK)
  4. [Pembaruan] Penambahan referensi Kepanitiaan Sekolah
  5. [Pembaruan] Penambahan referensi tugas tambahan Bendahara BOS
  6. [Pembaruan] Migrasi hasil integrasi PPDB ke dalam database Dapodikdasmen
  7. [Pembaruan] Proses kelulusan bersama untuk siswa tingkat akhir
  8. [Pembaruan] Penambahan peringatan dini saat penghapusan data yang berkaitan dengan tunjangan profesi guru
  9. [Pembaruan] Penambahan dan mengkadaluarsakan (meng-expired-kan) referensi tugas tambahan guru
  10. [Pembaruan] Penambahan referensi prasarana: lapangan, kantin dan lapangan parkir
  11. [Pembaruan] Penyatuan Database Dikdas dan Database Dikmen
  12. [Pembaruan] Mewajibkan sekolah memilih Kurikulum 2013 untuk rombongan belajar dengan tingkat 1, 7 dan 10 di semua jenjang
  13. [Pembaruan] Panambahan tabulasi pada Menu Validasi Lokal untuk mengecek referensi yang terikat dengan data sekolah, GTK, Peserta Didik, Sarpras dan Rombel
  14. [Pembaruan] Penambahan validasi dengan status warning untuk mengecek jumlah rombel berdasarkan rasio jumlah peserta didik
  15. [Pembaruan] Penambahan validasi dengan status warning untuk peserta didik SD yang berumur di bawah 5 tahun 6 bulan terhitung dari tanggal 01 Juli 2018
  16. [Pembaruan] Penambahan validasi dengan status invalid untuk semua TMT pada rincian GTK jika selisih tanggal lahir < 15 tahun dari TMT tersebut
  17. [Pembaruan] Penambahan fitur web service untuk digunakan oleh aplikasi selain Dapodikdasmen guna kepentingan sekolah
  18. [Perbaikan] Perubahan alur pengisian untuk KIP dan PIP pada peserta didik
  19. [Perbaikan] Penonaktifan tambah Peserta Didik Baru untuk jenjang SMP, SMA dan SMK Reguler (kecuali daerah khusus)
  20. [Perbaikan] Isian secara otomatis untuk sarana yang berada dalam prasarana sesuai standar prasarana
  21. [Perbaikan] Perbaikan pada security aplikasi
  22. [Perbaikan] Penyesuaian aplikasi dengan strukur database terbaru (versi 2.80)
Proses tarik dan tambah data peserta didik dapat dilakukan pada laman yang baru, yaitu laman Kelola Data Sekolah atau [klik di sini]. Panduan penggunaan Aplikasi Dapodikdasmen dan Laman Kelola Data Sekolah telah dideskripsikan pada Buku Panduan Aplikasi Dapodikdasmen versi 2019 - [klik di sini]

Demikian sajian informasi mengenai Rilis Aplikasi Dapodikdasmen Versi 2019 yang dapat disampaikan pada kesempatan ini.

Semoga yang berikut ini bermanfaat ...
Contoh Program Gerakan Literasi Sekolah

Contoh Program Gerakan Literasi Sekolah


Contoh Program Gerakan Literasi Sekolah || Sebagaimana telah diketahui bahwa Gerakan Literasi Sekolah (GLS) memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Hal ini dilakukan tujuannya tidak lain adalah untuk menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa mengenai pentingnya membaca. Selain dari itu, beberapa Program Gerakan Literasi Sekolah yang dapat dilaksanakan sebagai kegiatan pendukung adalah sebagai berikut.

Jadwal Wajib Kunjung Perpustakaan
Jadwal berkunjung ke perpustakaan adalah contoh Program Gerakan Literasi Sekolah yang pertama yang bisa dilaksanakan di sekolah. Program ini bisa diimplementasikan dengan cara menyusun jadwal sedemikian rupa sehingga setiap kelas bisa mengunjungi perpustakaan. Bukan hanya berkunjung saja, tetapi wajibkan pula siswa untuk meminjam buku, menyusun resume dari beberapa lembar buku yang telah dibacanya kemudian wajibkan pula siswa untuk mengembalikan buku.

Pemberdayaan Majalah Dinding (Mading) di Setiap Kelas
Pemberdayaan mading di setiap kelas ini bisa dilakukan dengan cara mewajibkan siswa untuk membaca bebas ataupun mencari referensi apapun di sekitar sekolah setidaknya selama 10 menit. Setelah itu, wajibkan siswa untuk membuat laporan, karangan ataupun resum dari apa yang dibacanya ataupun diamatinya, dan hasilnya tempelkan pada mading kelas. Sebagai langkah awal, program ini bisa dilakukan setiap seminggu sekali.

Membaca Buku NonPelajaran Sebelum Proses Belajar Dimulai
Buku non pelajaran yang dimaksudkan di sini bisa berupa buku cerita, novel ataupun buku jenis lain yang lebih mengajarkan nilai budi pekerti, kearifan lokal, nasionalisme dan lain-lain yang lebih disesuaikan pada tahap perkembangan siswa.

Posterisasi Sekolah
Membuat poster-poster yang berisi ajakan, motivasi maupun kata mutiara yang ditempel atau digantung di beberapa spot di kelas atau di sekolah.

Membuat Pohon Literasi di Setiap Kelas
Pohon literasi bisa dibuat oleh siswa secara mandiri. Nantinya daun-daun yang ada pada pohon literasi bisa ditulis dengan nama-nama siswa sekelas / cita-cita siswa / karakter mulia yang harus dilakukan.

Membuat Sudut Baca di beberapa tempat di sekolah
Sudut baca merupakan suatu tempat khusus di bagian kelas/sekolah dimana tersedia kumpulan buku bacaan dan tempat duduk yang nyaman untuk membaca. Tempatnya bisa di depan kelas, pojok kelas, samping kantin, depan ruang guru, samping mushola sekolah, dll.

Membuat Papan Karya Literasi Siswa di Setiap Kelas
Papan karya literasi adalah sebuah papan untuk menempelkan hasil karya literasi siswa. Papan karya literasi ini bisa diprogramkan di setiap kelas.

Membuat Dinding Motivasi di setiap kelas
Dinding motivasi adalah sebuah hiasan dinding kelas yang berisi kata-kata motivasi untuk menginspirasi siswa.

Mengadakan Lomba Duta Literasi Sekolah
Agenda Lomba Duta Literasi sekolah merupakan salah satu program alternatif untuk memotivasi anak dalam ber-literasi. Beberapa kriteria untuk menjadi Duta Literasi Sekolah antara lain adalah siapa peminjam buku perpustakaan terbanyak dalam 1 semester / siapa yang berhasil menyelesaikan banyak buku untuk dibaca dalam 1 semester an lain-lain.

Mengadakan Lomba Karya Literasi Antar Kelas
Lomba Karya Literasi antar kelas juga bisa menjadi salah satu program gerakan literasi sekolah yang menarik. Lombanya bisa berupa lomba mading antar kelas, lomba poster antar kelas, lomba membuat pohon literasi antar kelas, dan lain-lain.

Demikian sajian informasi mengenai Contoh Program GerakanLiterasi Sekolah yang dapat disampaikan pada kesempatan ini.

Semoga yang berikut ini bermanfaat ...

Buku Panduan Pelaksanaan Program Sekolah Adiwiyata

Buku Panduan Pelaksanaan Program Sekolah Adiwiyata || Prakarsa Pengembangan Lingkungan Hidup juga dilakukan oleh LSM. Pada tahun 1996/1997 terbentuk Jaringan Pendidikan Lingkungan yang beranggotakan LSM yang berminat dan menaruh perhatian terhadap Pendidikan Lingkungan Hidup. Hingga tahun 2010, tercatat 150 anggota Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL, perorangan dan lembaga) yang bergerak dalam pengembangan dan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup. Sedangkan tahun 1998 – 2000 Proyek Swiss Contact berpusat di VEDC (Vocational Education Development Center) Malang mengembangkan Pendidikan Lingkungan Hidup pada Sekolah Menengah Kejuruan melalui 6 PPPG lingkup Kejuruan dengan melakukan pengembangan materi ajar PLH dan berbagai pelatihan lingkungan hidup bagi guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan termasuk guru SD, SMP, dan SMA.

Pada tahun 1996 disepakati kerjasama pertama antara Departemen Pendidikan Nasional dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, yang diperbaharui pada tahun 2005 dan tahun 2010. Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan tahun 2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata.

Direkomendasikan; Memahami Program Sekolah Adiwiyata - [klik di sini]

Dilain pihak Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, belum dapat menjawab kendala yang dihadapi daerah, khususnya bagi sekolah yang melaksanakan program Adiwiyata. Hal tersebut terutama kendala dalam penyiapan dokumentasi terkait kebijakan dan pengembangan kurikulum serta, sistem evaluasi dokumen dan penilaian fisik . Dari kendala tersebut diatas, maka dianggap perlu untuk dilakukan penyempurnaan Buku Panduan Pelaksanaan Program Sekolah Adiwiyata 2012 dan sistem pemberian penghargaan yang tetap merujuk pada kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendikbud. Oleh karenanya diharapkan sekolah yang berminat mengikuti program Adiwiyata tidak merasa terbebani, karena sudah menjadi kewajiban pihak sekolah memenuhi Standar Pendidikan Nasional sebagaimana dilengkapi dan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 tahun 2005, yang dijabarkan dalam  8 standar pengelolaan pendidikan.

Pada kesempatan ini, disajikan Buku Panduan Pelaksanaan Program Sekolah Adiwiyata untuk dipelajari demi terciptanya Sekolah Adiwiyata sesuai yang diharapkan. Silahkan wnload pada tautan di bawah ini.

DOWNLOAD; 
Panduan Pelaksanaan Sekolah Adiwiyata - [klik di sini] atau [klik di sini]

Demikian sajian informasi mengenai Buku Panduan Pelaksanaan Program Sekolah Adiwiyata yang dapat disampaikan pada kesempatan ini.

Semoga sajian berikut bermanfaat ....

Memahami Program Sekolah Adiwiyata

Memahami Program Sekolah Adiwiyata || ADIWIYATA berasal dari 2 kata sansekerta yaitu ADI dan WIYATA. Adi sendiri mempunyai arti yaitubesar, agung, baik, ideal atau sempurna. Sedangkan Wiyata mempunyai arti tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika. ADIWIYATA artinya tempat yang besar, agung, baik dan indah yang dimana tempat itu digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan etika.Sekolah Adiwiyata adalah Sekolah yan peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang telah menerapkan sistem dengan maksud untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan adanya program adiwiyata diharapkan seluruh masyarakat di sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang sehat bagi kesehatan tubuh kita.

Target sasaran Adiwiyata adalah lingkup pendidikan formal setingkat SD, SMP, SMA atau sederajad. Sekolah menjadi target pelaksanaan karena sekolah turut andil dalam membentuk nilai-nilai kehidupan, termasuk nilai-nilai untuk peduli & berbudaya lingkungan hidup. Sekolah-sekolah yang telah melaksanakan program Adiwiyata berhak untuk mendapatkan penilaian dan selanjutnya diberikan penghargaan yang diberikan secara berjenjang.

Tujuan Umum Sekolah Adiwiyata adalah:
  1. Membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan  bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang.
  2. Mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui tata kelola sekolah yang baik untuk untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Prinsip-prinsip Dasar Program Sekolah Adiwiyata adalah:
  1. Partisipatif; Komunitas sekolah terlibat dalam manjemen yang meliputi keseluruhan  proses  perencanaan,  pelaksanaan, dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran.
  2. Berkelanjutan; Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara  komprehensif.
Untuk mencapai tujuan Sekolah Adiwiyata, terdapat empat komponen program yang  merupakan satu kesatuan yang utuh, yaitu; Kebijakan Berwawasan, Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan, Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipasif dan Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

Direkomendasikan; Buku Panduan Sekolah Adiwiyata - [klik di sini]

Keuntungan Program Sekolah Adiwiyata:
  1. Mendukung  pencapaian standar kompetensi/ kompetensi dasar dan standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah
  2. Meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi
  3. Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi bejar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif
  4. Menjadikan tempat pembelajaran nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan bemar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar
  5. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan sekolah
Sekolah yang telah menerapkan Program Adiwiyata dapat merasakan manfaat baik bagi penerapan sistem belajar, proses belajar dan  hasil pembelajaran  khususnya bagi peserta didik. Hal yang dirasakan oleh warga sekolah antara lain :
  1. Merubah perilaku warga sekolah untuk melakukan budaya pelestarian lingkungan.
  2. Meningkatkan effisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah.
  3. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan sumber daya dan energi.
  4. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan  kondusif bagi seluruh warga sekolah
  5. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah
  6. Dapat menghindari berbagai resiko dampak lingkungan di wilayah sekolah.
  7. Menjadikan tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik, dan benar.
Direkomendasikan; Buku Panduan Sekolah Adiwiyata - [klik di sini]

Demikian sajian informasi mengenai Memahami Program Sekolah Adiwiyata yang dapat disampaikan pada kesempatan ini.

Semoga sajian yang berikut bermanfaat .......

Panduan Pembelajaran Aktif Sekolah Menengah Atas (SMA)

Panduan Pembelajaran Aktif Sekolah Menengah Atas (SMA) || Panduan ini disusun dengan maksud untuk memberikan penjelasan praktis mengenai pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Proses  pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam Standar Proses tersebut dinyatakan bahwa pembelajaran menerapkan Pendekatan Saintifik yang didukung oleh berbagai metode pembelajaran seperti Inquiry/Discovery Learning, Problem-Based Learning, dan Project-Based Learning.

Ketika di seluruh satuan pendidikan termasuk di Sekolah Menengah Atas (SMA) proses pembelajaran bergeser dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu, dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar, dan dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang demikian, pembelajaran dengan metode saintifik yang didukung oleh berbagai metode pembelajaran seperti Inquiry/Discovery Learning, Problem-Based Learning, dan Project-Based Learning perlu diterapkan. Walaupun pendekatan dan/atau metode-metode tersebut telah lama dikenal oleh guru-guru di Indonesia, penerapannya di dalam kelas masih belum optimal, terutama pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

Agar pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA) dapat terselenggara dengan baik, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan Panduan Pembelajaran Sekolah Menengah Atas (SMA) dan telah diberikan pada saat Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 kepada guru sasaran dan kepala sekolah. Dalam rangka melegkapi ketersediaan referensi bagi Guru Sekolah Menengah Atas (SMA), berikut disajikan Panduan Pembelajaran Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dapat didownload dengan mudah untuk dipelajari dan dijadikan Panduan pembelajaran.

DOWNLOAD;
Panduan Pembelajaran SMA - [klikdi sini]
Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan SMA - [klikdi sini]

Direkomendasikan;
Panduan Pembelajaran Tematik Terpadu SD - [klikdi sini]
Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK SD - [klikdi sini]
Panduan Pembelajaran SMP - [klikdi sini]

Demikian sajian informasi mengenai Panduan Pembelajaran Aktif Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dapat disampaikan pada kesempatan ini.

Semoga yang berikut ini bermanfaat untuk semua .....

Modul Sumber Belajar Penunjang PPG Dalam Jabatan 2018 Guru SD

Modul Sumber Belajar Penunjang PPG Dalam Jabatan 2018 Guru SD || Sehubungan telah dilaksanakan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2018 yang dimulai pada tanggal 20-23 Agustus 2018 untuk tahap 1 dan tanggal 24-26 September 2018 untuk tahap 2 yang dimulai dari tahap daring (dalam jaringan) sampai uji pengetahuan yang akan dilaksanakan pada tanggal 17-28 Oktober 2018 untuk tahap 1 dan tanggal 1-2 Desember untuk tahap 2 , berikut ini disajikan Modul Sumber Belajar Penunjang PPG Dalam Jabatan 2018 untuk Mata Pelajaran Guru Kelas Sekolah Dasar (SD). Dikatakan penunjang karena PPG Dalam Jabatan 2018 dilakukan melalui Hybrid Learning / Pembelajaran dalam Jaringan.

Bagi yang terpilih sebagai peserta PPGJ 2018 baik peserta tahap 1 maupun peserta tahap 2 tentunya berharap bisa lulus PPG dalam jabatan 2018 dan mendapatkan sertifikat pendidik. Modul merupakan sumber belajar utama untuk dapat mencapai itu semua. Dalam Modul Sumber Belajar Penunjang PPG Dalam Jabatan 2018 yang disajikan berikut terdiri dari Kompetensi Pedagogik Mata Pelajaran Guru Kelas SD dan Kompetensi Profesional Mata Pelajaran Guru Kelas SD.

Untuk itu bagi yang membutuhkan Modul Sumber Belajar Penunjang PPG Dalam Jabatan 2018 Mata Pelajaran Guru Kelas Sekolah Dasar (SD) silakan download pada tautan di bawah ini:

Kompetensi Profesional Mata Pelajaran Guru Kelas SD;
Unit I Bahasa Indonesia - [klik di sini]
Unit II Matematika - [klik di sini]
Unit III Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) - [klik di sini]
Unit IV Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) - [klik di sini]
Unit V Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) - [klik di sini]

Kompetensi Pedagogik Mata Pelajaran : Guru Kelas SD - [klik di sini]

Demikian sajian informasi mengenai Modul Sumber Belajar Penunjang PPG Dalam Jabatan 2018 Guru SD yang dapat disampaikan pada kesempatan ini.

Semoga yang berikut ini bermanfaat untuk Anda ...

Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Sekoah Menengah Atas (SMA)

Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Sekoah Menengah Atas (SMA) || Hasil kajian pelaksanaan Kurikulum 2013 menunjukkan bahwa salah satu kesulitan pendidik dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah dalam perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, pemanfaatan dan pelaporan penilaian. Pada perencanaan penilaian, pendidik kesulitan merumuskan indikator instrumen penilaian, menentukan teknik penilaian yang tepat sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan, mengembangkan butir-butir instrumen penilaian dan rubrik penilaian. Pada pelaksanaan penilaian, pendidik kesulitan melakukan penilaian sikap dengan berbagai teknik penilaian dalam waktu yang terbatas. Pendidik juga mengalami kesulitan dalam mengolah dan mendeskripsikan capain hasil penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Sekoah Menengah Atas (SMA) merupakan rambu-rambu bagi para pendidik dan satuan pendidikan dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta menjadi pedoman untuk merencanakan, melaksanakan, mengolah, dan membuat laporan hasil penilaian secara akuntabel dan informatif.

  1. Acuan pendidik dan satuan pendidikan dalam merencanakan, mengembangkan instrumen, melaksanakan, dan mengolah serta melaporkan hasil penilaian.
  2. Acuan pendidik dan satuan pendidikan dalam menerapkan program remedial dan program pengayaan.
  3. Acuan kepala sekolah, pengawas, dan pemangku kepentingan dalam memberikan pembinaan kepada pendidik.
  4. Acuan orangtua dalam memahami hasil penilaian dalam buku rapor peserta didik
Panduan Penilaian Sekoah Menengah Atas (SMA) mencakup konsep penilaian; penilaian oleh pendidik yang meliputi penilaian aspek sikap, penilaian aspek pengetahuan, dan penilaian aspek keterampilan; dan penilaian oleh satuan pendidikan.

DOWNLOAD; Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Sekoah Menengah Atas (SMA) - [klik di sini]

Demikian sajian informasi mengenai Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Sekoah Menengah Atas (SMA) yang dapat disampaikan pada kesempatan ini.

Semoga yang berikut ini bermanfaat untuk Anda ...

Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Sekoah Menengah Pertama (SMP)

Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Sekoah Menengah Pertama (SMP) || Hasil kajian pelaksanaan Kurikulum 2013 menunjukkan bahwa salah satu kesulitan pendidik dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah dalam perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, pemanfaatan dan pelaporan penilaian. Pada perencanaan penilaian, pendidik kesulitan merumuskan indikator instrumen penilaian, menentukan teknik penilaian yang tepat sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan, mengembangkan butir-butir instrumen penilaian dan rubrik penilaian. Pada pelaksanaan penilaian, pendidik kesulitan melakukan penilaian sikap dengan berbagai teknik penilaian dalam waktu yang terbatas. Pendidik juga mengalami kesulitan dalam mengolah dan mendeskripsikan capain hasil penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Sekoah Menengah Pertama (SMP) merupakan rambu-rambu bagi para pendidik dan satuan pendidikan dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta menjadi pedoman untuk merencanakan, melaksanakan, mengolah, dan membuat laporan hasil penilaian secara akuntabel dan informatif.

  1. Acuan pendidik dan satuan pendidikan dalam merencanakan, mengembangkan instrumen, melaksanakan, dan mengolah serta melaporkan hasil penilaian.
  2. Acuan pendidik dan satuan pendidikan dalam menerapkan program remedial dan program pengayaan.
  3. Acuan kepala sekolah, pengawas, dan pemangku kepentingan dalam memberikan pembinaan kepada pendidik.
  4. Acuan orangtua dalam memahami hasil penilaian dalam buku rapor peserta didik
Panduan Penilaian Sekoah Menengah Pertama (SMP) mencakup konsep penilaian; penilaian oleh pendidik yang meliputi penilaian aspek sikap, penilaian aspek pengetahuan, dan penilaian aspek keterampilan; dan penilaian oleh satuan pendidikan.

DOWNLOAD; Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Sekoah Menengah Pertama (SMP) - [klik di sini]

Demikian sajian informasi mengenai Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Sekoah Menengah Pertama (SMP) yang dapat disampaikan pada kesempatan ini.

Semoga yang berikut ini bermanfaat untuk Anda ...

Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Sekolah Dasar (SD)

Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) || Hasil kajian pelaksanaan Kurikulum 2013 menunjukkan bahwa salah satu kesulitan pendidik dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah dalam perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, pemanfaatan dan pelaporan penilaian. Pada perencanaan penilaian, pendidik kesulitan merumuskan indikator instrumen penilaian, menentukan teknik penilaian yang tepat sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan, mengembangkan butir-butir instrumen penilaian dan rubrik penilaian. Pada pelaksanaan penilaian, pendidik kesulitan melakukan penilaian sikap dengan berbagai teknik penilaian dalam waktu yang terbatas. Pendidik juga mengalami kesulitan dalam mengolah dan mendeskripsikan capain hasil penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) merupakan rambu-rambu bagi para pendidik dan satuan pendidikan dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta menjadi pedoman untuk merencanakan, melaksanakan, mengolah, dan membuat laporan hasil penilaian secara akuntabel dan informatif.

  1. Acuan pendidik dan satuan pendidikan dalam merencanakan, mengembangkan instrumen, melaksanakan, dan mengolah serta melaporkan hasil penilaian.
  2. Acuan pendidik dan satuan pendidikan dalam menerapkan program remedial dan program pengayaan.
  3. Acuan kepala sekolah, pengawas, dan pemangku kepentingan dalam memberikan pembinaan kepada pendidik.
  4. Acuan orangtua dalam memahami hasil penilaian dalam buku rapor peserta didik
Panduan Penilaian Sekolah Dasar (SD) mencakup konsep penilaian; penilaian oleh pendidik yang meliputi penilaian aspek sikap, penilaian aspek pengetahuan, dan penilaian aspek keterampilan; dan penilaian oleh satuan pendidikan.

DOWNLOAD; Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) - [klik di sini]

Demikian sajian informasi mengenai Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) yang dapat disampaikan pada kesempatan ini.

Semoga yang berikut ini bermanfaat untuk Anda ...

Panduan Penilaian Pembelajaran Tematik Integratif Sekolah Dasar (SD)

Panduan Penilaian Pembelajaran Tematik Integratif Sekolah Dasar (SD) || Implementasi Kurikulum 2013 merupakan kebijakan baru untuk menghidupkan kembali aktivitas dan kreativitas peserta didik dan pendidik yang telah lama melaksanakan kebijakan pembelajaran klasik yaitu teacher centre. Dengan adanya kebijakan tersebut, pendidik dan peserta didik berada pada masa transisi (dari sistem pembelajaran paradigma lama ke paradigma baru). Hal ini berarti pula mereka dalam posisi “kebingungan” (doubtfulness) mengenai apa yang harus diajarkan dan bagaimana mengajarkan, serta apa yang harus diujikan/dinilai dan bagaimana cara menilainya.

Tujuan penilaian pendidikan dapat dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu: penilaian sumatif (misalnya untuk tujuan sertifikasi, seleksi, promosi / kenaikkan kelas, dan prediksi), penilaian formatif (misalnya untuk diagnosis), dan penilaian evaluatif (misalnya untuk tujuan akuntabilitas) (Black and Wiliam, 1998). Penilaian formatif di kelas yang bertujuan untuk membuat professional judgment (berdasarkan suatu kriteria) mengenai kualitas kerja peserta didik serta mendesain/merencanakan langkah/aktivitas selanjutnya untuk perbaikan aktivitas pembelajaran.

Agar pendidik memiliki pemahaman dan persepsi yang sama dalam melakukan penilaian di kelas, Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya telah menyusun Panduan Penilaian PembelajaranTematik Integratif Sekolah Dasar (SD).

Panduan Penilaian Pembelajaran Tematik Integratif SekolahDasar (SD) ini disusun untuk membantu pendidik dalam mengembangkan instrumen penilaian tematik integratif pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang meliputi:
  1. Memberi pemahaman kepada pendidik tentang penilaian dalam pendidikan, penilaian dalam pembelajaran, dan penilaian tematik integratif dalam pembelajaran;
  2. Membantu pendidik dalam merancang dan mengembangkan berbagai bentuk instrumen penilaian berbasis kelas untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik dalam pembelajaran tematik integratif; dan
  3. Memberi contoh kepada pendidik dalam mengembangkan berbagai bentuk penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
DOWNLOAD;
Buku Panduan Penilaian Pembelajaran Tematik Integratif SD - [klik di sini]

Demikian sajian informasi mengenai Panduan Penilaian Pembelajaran Tematik Integratif Sekolah Dasar (SD) yang dapat disampaikan pada kesempatan ini.

Semoga yang berikut ini bermanfaat untuk Anda ...

Panduan Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Panduan Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP) || Panduan ini disusun dengan maksud untuk memberikan penjelasan praktis mengenai pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Proses  pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam Standar Proses tersebut dinyatakan bahwa pembelajaran menerapkan Pendekatan Saintifik yang didukung oleh berbagai metode pembelajaran seperti Inquiry/Discovery Learning, Problem-Based Learning, dan Project-Based Learning.

Ketika di seluruh satuan pendidikan termasuk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) proses pembelajaran bergeser dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu, dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar, dan dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang demikian, pembelajaran dengan metode saintifik yang didukung oleh berbagai metode pembelajaran seperti Inquiry/Discovery Learning, Problem-Based Learning, dan Project-Based Learning perlu diterapkan. Walaupun pendekatan dan/atau metode-metode tersebut telah lama dikenal oleh guru-guru di Indonesia, penerapannya di dalam kelas masih belum optimal, terutama pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Agar pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dapat terselenggara dengan baik, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan Panduan Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan telah diberikan pada saat Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 kepada guru sasaran dan kepala sekolah. Dalam rangka melegkapi ketersediaan referensi bagi Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP), berikut disajikan Panduan Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama(SMP) yang dapat didownload dengan mudah untuk dipelajari dan dijadikan Panduan pembelajaran.

DOWNLOAD;
Panduan Pembelajaran SMP - [klik di sini]
Panduan Penilaian oleh Satuan Pendidikan SMP - [klik di sini]

Direkomendasikan;
Panduan Pembelajaran Tematik Terpadu SD - [klik di sini]
Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK SD - [klik di sini]

Demikian sajian informasi mengenai Panduan Pembelajaran SekolahMenengah Pertama (SMP) yang dapat disampaikan pada kesempatan ini.

Semoga yang berikut ini bermanfaat untuk semua .....

Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK Sekolah Dasar (SD)

Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK Sekolah Dasar (SD) || Penerapan Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran di sekolah dasar menggunakan pendekatan tematik terpadu. Mata pelajaran yang dapat dipadukan adalah PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, SBdP, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Pada perkembangannya, untuk kelas tinggi (IV, V, dan VI) mata pelajaran Matematika dan PJOK dipisahkan dari Buku Tematik Terpadu.

Keputusan pemisahan mata pelajaran tersebut ada berbagai alas an, diantaranya adalah materi pembahasan muatan Matematika pada buku tersebut terasa dangkal. Oleh karena itu, siswa tidak mendapatkan pemahaman konsep matematika secara mendalam. Demikian juga alasan bahwa PJOK memiliki karakteristik objek kajian dan metode yang berbeda dengan mata pelajaran lain sehingga mata pelajaran PJOK harus diajarkan dengan buku terpisah.

Agar pembelajaran Matematika dan PJOK di Sekolah Dasar (SD) dapat terselenggara dengan baik, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK Sekolah Dasar (SD) dan telah diberikan pada saat Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 kepada guru sasaran dan kepala sekolah. Dalam rangka melegkapi ketersediaan referensi bagi Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran PJOK SD, berikut disajikan Panduan Pembelajaran Matematikadan PJOK Sekolah Dasar (SD) yang dapat didownload dengan mudah untuk dipelajari dan dijadikan pedoman pembelajaran.

DOWNLOAD; Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK SD - [klik di sini]

Panduan ini secara keseluruhan memuat penjelasan tentang latar belakang, tujuan, dan sasaran diterbitkannya panduan ini; karakteristik mata pelajaran Matematika dan PJOK; perancangan dan pembelajaran Matematika dan PJOK.

Direkomendasikan;
    Panduan Pembelajaran Tematik Terpadu SD - [klik di sini]
    Pesan Praktis RPP Matematika dan PJOK SD - [klik di sini]

Demikian sajian informasi mengenai Panduan Pembelajaran Matematikadan PJOK Sekolah Dasar (SD) yang dapat disampaikan pada kesempatan ini.

Semoga yang berikut ini bermanfaat untuk semua .....
Back To Top
close