Arah Kurikulum PAUD di Indonesia || Asosiasi
nasional untuk anak usia dini di Amerika yang lebih dikenal dengan nama National Asociation Early Child Years (NAECY) memberi
batasan lingkup kurikulum sebagai berikut:
Dapat disimpulkan secara sederhana bahwa Kurikulum 2013 PAUD mengembangkan kemampuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai satu komponen yang saling terkait dan tidak dapat terpisahkan. Setiap subkomponen tersebut memiliki fokus arahan dan bila disatukan membangun kompetensi lulusan PAUD yang memiliki kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Pembentukan sikap diarahkan membangun kemampuan fungsi eksekutif (executive function) yang ditenggarai dengan (1) kemampuan memori kerja otak dalam mengatur kemampuan mempertahankan dan mengelola informasi berbeda dalam waktu singkat. (2) fleksibilitas mental yang membantu mempertahankan respons dari tuntutan yang berbeda dalam waktu singkat. (3) kontrol diri dalam hal menentuan prioritas and menolak tindakan/respons yang menarik. Pembentukan pengetahuan konseptual untuk membangun kemampuan kreatif dengan menggunakan cara berpikir tinggi (higher order thinking). Pengembangan keterampilan berpikir runut prosedural yang diterapkan baik melalui pembiasaan (habituasi) maupun pendekatan saintifik (saintific approach).
1. Kurikulum berisi materi yang dipelajari anak
2. Kurikulum adalah proses yang diikuti oleh anak mencapai
tujuan yang ditetapkan
3. Kurikulum berisi dukungan guru kepada anak untuk mencapai
tujuan
4. Kurikulum perpaduan ketika proses belajar dan mengajar
terjadi
Lebih lanjut NAECY menjabarkan ciri-ciri kurikulum PAUD yang
baik adalah sebagai berikut:
- Direncanakan dengan sangat hati-hati
- Menarik
- Melibatkan banyak pihak
- Sesuai dengan perkembangan anak
- Menghargai budaya dan bahasa yang digunakan anak
- Menyeluruh, mencakup seluruh aspek perkembangan
- Mengarahkan pada capaian keluaran yang positif untuk semua anak
- Dikembangkan berdasarkan atas hasil penelitian
- Menekankan pada keterlibatan guru dan anak secara aktif
- Memperhatikan pada aspek sosial dan keterampilan memenuhi aturan
- Menerapkan cara penilaian mutu, efektivitas guru, dan anak
- Anak melakukan secara aktif
- Pembelajaran konsep mengarahkan anak untuk memahami dan menguasai pengetahuan dan keterampilan dasar
- Menekankan pada pembelajaran yang bermakna dan berkesesuaian
Ciri kurikulum yang baik tentu bukan hanya untuk kalangan pendidik anggota NAECY, tetapi berlaku
universal yang berarti juga sebagai
ciri umum dari sebuah kurikulum pendidikan anak
usia dini yang berkualitas.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan untuk mendorong berkembangnya potensi anak agar
memiliki kesiapan untuk menempuh pendidikan selanjutnya. Memaknai kesiapan
menempuh pendidikan selanjutnya
mencakup kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan anak dalam mengikuti pendidikan di jenjang
lebih tinggi. Kemampuan yang dimaksud
terdiri atas kemampuan sikap, kemampuan pengetahuan,
dan kemampuan keterampilan.
Kemampuan sikap meliputi sikap spiritual dan sikap sosial.
Kedua sikap ini membangun kesadaran
anak bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan Tuhan, seorang individu yang memiliki kemampuan untuk pengembangan
diri, dan bagian dari kelompok sosialnya. Pengembangan
kemampuan sikap dilaksanakan melalui pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus sehingga muncul sikap dari
menerima, merespons, memahami, menerapkan, hingga
akhirnya menjadi perilaku yang membentuk karakter tangguh sebagai penentu masa depan.
Pengembangan kemampuan pengetahuan dilakukan dengan
mengenalkan konsep-konsep tentang diri dan lingkungannya, baik
lingkungan mikro, messo, maupun makro. Merujuk
pada tahap kognitif yang dikemukakan Bloom, proses pengenalan konsep dimulai dengan mengenal atau mengingat konsep –
memahami – menerapkan – menganalisa – mengevaluasi
– hingga menciptakan dari sebuah konsep menjadi hasil karya yang bermakna. Proses pengembangan kemampuan tersebut
disesuaikan dengan tahap perkembangan berpikirnya
anak usia dini yang masih berada di tahap berfi kir pra-operasional.
Kemampuan keterampilan dikembangkan untuk mendukung kemampuan sikap dan kemampuan pengetahuan.
Keterampil an untuk mendukung
kemampuan sikap diterapkan melalui proses pembiasaan
yang diawali dengan mengenalkan suatu sikap yang akan dibangun agar anak: (1) mengetahui hal-hal yang baik (knowing the good), kemudian anak diajak untuk (2) memikirkan
apa untungnya jika sikap baik
tersebut diterapkan dan kerugian bila sikap baik tersebut ditinggalkan (thinking the good), langkah berikutnya anak diajak (3) merasakan manfaat bila perilaku
baik itu diterapkan (feeling the
good), dan guru bersama anak (4) melakukan perilaku yang baik (acting the good.) sebagai contoh baik, dan akhirnya anak (5) dibiasakan untuk menerapkan sikap baik
dalam setiap kesempatan (habituating
the good).
Kemampuan keterampilan untuk mendukung pengetahuan
diterapkan melalui proses saintifik.
Proses saintifi k atau dalam kurikulum ini sering disebut pendekatan saintifik yang bertujuan untuk membangun pola
berpikir yang sistematis dengan rangkaian proses yang saling berkesinambungan dari yang paling konkrit berkembang
menjadi karya nyata sebagai hasil
olah pikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir saintifi k diterapkan dalam proses pembelajaran yang dimulai dengan:
- mengamati dengan menggunakan seluruh alat indera sehingga merasakan sensasi yang ditimbulkan dari benda tersebut kemampuan berpikir,
- menanya sebagai proses memberi ruang kepada anak untuk menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap benda yang diamatinya. Rasa ingin tahu sebagai pendorong bagi anak untuk melakukan langkah berikutnya,
- mengumpulkan informasi sebagai cara untuk menjawab rasa keingintahuannya. Proses pengumpulan informasi dilakukan dengan melibatkan seluruh sumber belajar yang ada di lingkungan, tidak hanya terbatas dari guru, tetapi dapat dari buku, internet, orang tua, pelaksana profesi, dan sebagainya.
- menalar, yakni mengolah informasi yang sudah terkumpul untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul sebelumnya. Proses menalar merupakan bagian penting dalam rangka membangun pengetahuan baru yang dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya. Hasil proses menalar anak memiliki pemahaman baru tentang suatu konsep.
- mengomunikasikan gagasan dan pemahaman tentang pengetahuan tentang konsep baru yang dituangkan ke dalam berbagai hasil karya berupa lisan, seni, balok, dan lainnya.
Dapat disimpulkan secara sederhana bahwa Kurikulum 2013 PAUD mengembangkan kemampuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai satu komponen yang saling terkait dan tidak dapat terpisahkan. Setiap subkomponen tersebut memiliki fokus arahan dan bila disatukan membangun kompetensi lulusan PAUD yang memiliki kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Pembentukan sikap diarahkan membangun kemampuan fungsi eksekutif (executive function) yang ditenggarai dengan (1) kemampuan memori kerja otak dalam mengatur kemampuan mempertahankan dan mengelola informasi berbeda dalam waktu singkat. (2) fleksibilitas mental yang membantu mempertahankan respons dari tuntutan yang berbeda dalam waktu singkat. (3) kontrol diri dalam hal menentuan prioritas and menolak tindakan/respons yang menarik. Pembentukan pengetahuan konseptual untuk membangun kemampuan kreatif dengan menggunakan cara berpikir tinggi (higher order thinking). Pengembangan keterampilan berpikir runut prosedural yang diterapkan baik melalui pembiasaan (habituasi) maupun pendekatan saintifik (saintific approach).
Setiap jenjang pendidikan mengembangkan kemampuan yang sama yaitu kemampuan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang
membedakan adalah keseimbangan komposisi.
Secara komposisi pengembangan Kurikulum 2013PAUD lebih menekankan pada pembentukan sikap. Karenanya menjadi salah kaprah bila program PAUD diukur dengan kemampuan akademik atau
lebih rinci pada kemampuan baca –
tulis – dan hitung.
Demikian sajian
informasi mengenai Arah Kurikulum PAUD di Indonesia yang dapat
disampaikan. Semoga Bermanfaat !!!
Labels:
PAUD
Thanks for reading Arah Kurikulum PAUD di Indonesia. Please share...!
0 Komentar untuk "Arah Kurikulum PAUD di Indonesia"
Your comment for me, please!