-->

Teknik Pembelajaran Matematika Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) memang sangat dibutuhkan teknik pembelajaran yang tepat. Ketepatan penggunaan teknik pembelajaran sangat ditentukan oleh banyak aspek, seperti; materi pembelajaran, kondisi siswa, ketersediaan sarana, kemampuan guru dan mungkin masih bnyak lagi.

Sebagai bekal guru dalam melaksanakan pambelajaran matematika, berikut disajikan beberapa teknik pembelajaran matematika yang mungkin bisa digunakan dalam melaksanakan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar sesuai tuntutan Kurikulum 2013.

Teknik Menjelaskan;
Teknik menjelaskan ini sangat perlu dikuasai guru, namun perlu dibatasi untuk lebih fokus pada aktifitas utama siswa dalam kegiatan pembelajaran. Teknik menjelaskan diterapkan terutama pada saat mengatur urutan dan aktifitas belajar dan melakukan konfirmasi.
  1. Gunakan bahasa yang sederhana, jelas dan mudah dimengerti serta komunikatif
  2. Ucapan hendaknya terdengar dengan jelas , lengkap tertentu, dengan intonasi yang tepat
  3. Bahan disiapkan dengan sistematis mengarah ke tujuan
  4. Penampilan guru hendaknya menarik diselingi dengan gerak dan humor sehat
  5. Adanya variasi atau selingan dengan metode lain, misalnya tanya jawab, menggunakan alat bantu seperti lembar peraga.
Teknik Bertanya;
Guru dalam menggunakan tanya-jawab, perlu diketahui tujuan mengajukan pertanyaan, jenis dan tingkat pertanyaan, serta teknik mengajukan pertanyaan. Pertanyaan tertutup (bersifat konvergen) memiliki jawaban tertentu, hanya ada satu jawaban. Pertanyaan terbuka (bersifat divergen) memiliki jawaban terbuka dan diharapkan menghasilkan banyak cara untuk menjawabnya dan jawabnya lebih dari satu. Pertanyaan tingkat rendah hanya mengukur ingatan saja, sedangkan pertanyaan tingkat tinggi setidak-tidaknya menuntut pemahaman atau pemikiran siswa, misalnya dalam memberikan alasan atau dalam membuat suatu kesimpulan. Pertanyaan tingkat tinggi seperti inilah yang diharapkan lebih dikembangkan guru. Tujuan pertanyaan adalah:
  1. Memotivasi siswa
  2. Menyegarkan memori/ingatan siswa
  3. Mengawali diskusi
  4. Mendorong siswa agar berpikir
  5. Mengarahkan perhatian siswa
  6. Menggalakkan penyelidikan (inkuiri, investigasi)
  7. Mendiagnosis/memeriksa tanggapan siswa
  8. Menarik perhatian siswa
  9. Mengundang pertanyaan siswa
Teknik Peragaan / Demonstrasi;
Teknik Peragaan atu Demonstrasi yaitu menunjukkan atau memperlihatkan suatu model atau suatu proses. Teknik ini hanya efektif bila digunakan hanya sebagai bagian dari kegiatan lain yang memberikan kemungkinan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Misalnya teknik bertanya perlu merupakan bagian integral dari demonstrasi guru. Demonstrasi digunakan utamanya bila:
  1. Siswa tidak terampil menggunakannya, atau alat itu dapat “membahayakan” siswa, atau
  2. Karena keterbatasan banyaknya alat. Namun ukuran bahan atau alat demonstrasi seharusnya memungkinkan siswa untuk melihat apa yang guru demonstrasikan.
Percobaan atau Eeksperimen;
Teknik percobaan atau eksperimen dapat dilakukan dengan alat yang dapat dilaksanakan secara individual atau kelompok. Di sini siswa lebih aktif dan diharapkan mereka menemukan berbagai hal yang terkait dengan pembelajaran baik kognitif, psikomotorik maupun afektif. Kegiatan lain yang melibatkan kegiatan praktik atau eksperimen adalah hands on mathematics (matematika dengan sentuhan tangan atau pengutak-atikan obyek dengan tangan). Ini merupakan kegiatan “pengalaman belajar” dalam rangka penemuan konsep atau prinsip matematika melalui kegiatan eksplorasi, investigasi, dan konklusi yang melibatkan aktivitas fisik, mental dan emosional dengan melibatkan ada aktivitas fisik.

Teknik Pemecahan Masalah;
Teknik pemecahan masalah terdapat pertanyaan yang harus dijawab atau direspon namun jawaban atau strategi untuk menyelesaikannya tidak segera diketahui. Suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika pertanyaan itu dipandang merupakan suatu tantangan yang tidak dapat dipecahkan oleh suatu prosedur rutin yang sudah diketahui dan perlu diselesaikan. Cara yang sering digunakan orang dan sering berhasil pada proses pemecahan masalah inilah yang disebut dengan Strategi pemecahan masalah. Strategi ini akan sangat bermanfaat jika dipelajari para siswa maupun guru agar dapat digunakan dalam kehidupan nyata mereka didalam mereka menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Beberapa strategi yang sering digunakan adalah:
  1. Membuat diagram, strategi ini berkait dengan pembuatan sketsa atau gambar corat-coret yang membantu/mempermudah pemahaman terhadap masalahnya dan mempermudah mendapatkan gambaran umum penyelesaiannya.
  2. Mencobakan pada soal yang lebih sederhana, strategi ini berkait dengan penggunaan contoh khusus tertentu pada masalah tersebut agar lebih mudah dipelajari, sehingga gambaran umum penyelesaian yang sebenarnya dapat ditemukan.
  3. Membuat tabel, strategi ini digunakan untuk membantu menganalisis permasalahan atau jalan pikiran kita, sehingga segala sesuatunya tidak dibayangkan hanya oleh otak yang kemampuannya sangat terbatas, dan dapat terlihat berbagai kecenderungan yang terdapat dalam table itu.
  4. Menemukan pola, strategi ini berkaitan dengan keteraturan yang terlihat dalam suatu situasi (misalnya susunan sekumpulan bilangan) dilanjutkan dengan pencarian aturan-aturan itu. Keteraturan tersebut akan memudahkan kita menemukan penyelesainnya dan bukan tidak mungkin untuk kita memunculembarkerjaan adanya aturan lainnya.
  5. Memecah tujuan, strategi ini berkait dengan pemecahan tujuan umum yang hendak kita capai menjadi satu atau beberapa tujuan bagian. Tujuan bagian ini dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk mencapai tujuan yang sesungguhnya. Hal ini dikarenakan bahwa seringkali suatu situasi yang amat kompleks dan permasalahannya juga tidak sederhana.
  6. Memperhitungkan setiap kemungkinan, strategi ini berkait dengan penggunaan aturan-aturan yang dibuat sendiri oleh si pelaku selama proses pemecahan masalah sehingga tidak akan ada satupun alternatif yang terabaikan.
  7. Berpikir logis, strategi ini berkaitan dengan penggunaan penalaran maupun penarikan kesimpulan yang sah atau valid dari berbagai informasi atau data yang ada.
  8. Bergerak dari belakang, strategi ini dimulai dengan menganalisis bagaimana cara mendapatkan tujuan yang hendak dicapai. Dengan strategi ini, kita bergerak dari yang diinginkan lalu menyesuaikannya dengan yang diketahui.
  9. Mengabaikan (mengelimiasi) hal yang tidak mungkin, dari berbagai alternatif yang ada, alternatif yang sudah jelas-jelas tidak mungkin hendaknya dicoret/diabaikan sehingga perhatian dapat tercurah sepenuhnya untuk hal-hal yang tersisa dan masih mungkin saja.
  10. Mencoba-coba, strategi ini biasanya digunakan untuk mendapatkan gambaran umum pemecahan masalahnya dengan mencoba-coba berdasarkan informasi yang diketahui.
Baca Juga;

Teknik Penemuan Terbimbing;
Dalam teknik penemuan terbimbing ini, peranan guru adalah menyatakan persoalan, kemudian membimbing siswa untuk menemukan penyelesaian dari persoalan itu dengan perintah-perintah atau dengan penggunaan lembar kerja (LK). Siswa mengikuti pertunjuk yang tersedia dalam lembar kerja dan menemukan sendiri penyelesaiannya. Penemuan terbimbing biasanya dilakukan berkaitan dengan bahan ajar yang pembelajarannya dikembangkan secara induktif. Guru harus yakin benar bahwa bahan “yang ditemukan” sungguh secara matematis dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kedalaman tingkat pemikiran yang harus digunakan untuk isian atau jawaban siswa, tergantung dari keadaan kelas secara umum atau tingkat kemampuan siswa yang akan mengerjakannya. Jika siswanya berkemampuan tinggi, pertanyaannya juga berbobot untuk memberikan rangsangan yang masih terjangkau siswa dan tidak sangat mudah bagi mereka. Jika siswanya berkemampuan kurang, pertanyan atau tempat kosong yang harus diisi siswa cenderung pada hal-hal yang memerlukan tingkat pemikiran tidak terlalu tinggi. Jika LK digunakan secara klasikal, maka pertanyaan atau tugas isian yang bervariasi, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah tingkat kesukarannya sehingga dapat dikerjakan oleh sebagian besar siswa. Untuk sebuah kelas dapat disusun beberapa jenis tingkat kesukaran LK dengan muatan yang bertujuan sama di titik akhirnya. Perbedaannya adalah terutama pada tingkat dan banyaknya isian atau jawaban yang dituntut atas pertanyaannya. Setiap kelompok siswa mengerjakan LK yang berbeda sesuai tingkat kemampuan masing-masing.

Demikian sajian informasi mengenai Teknik Pembelajaran MatematikaKurikulum 2013 di Sekolah Dasar yang dapat disampaikan dalam kesempatan ini.

Dapatkan Juga GRATIS Untuk Anda !!!

No
Nama Perangkat
Action
1
Materi Diklat Kurikulum
2
Dokumen 1 Kurikulum
3
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
4
Silabus Tematik dan Mata Pelajaran
5
Program Tahunan dan Semester
6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
6
Buku Guru dan Buku Siswa
7
Penilaian Hasil Belajar
DOWNLOAD
8
Buku Kerja Guru

Semoga Bermanfaat !!!

Labels: Artikel, Kurikulum

Thanks for reading Teknik Pembelajaran Matematika Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Please share...!

0 Komentar untuk "Teknik Pembelajaran Matematika Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar"

Your comment for me, please!

Back To Top
close