Kepentingan Di Balik DugaanKebocoran Soal UN/USBN || Penyelenggaraan UN/USBN atau apaun istilahnya,
sejak dulu salah satunya kental dengan istilah Penjaminan Keutuhan Soal ketika
sampai di Ruang Ujian dengan Kalimat Klasik bahwa Amplop Soal masih Disegel.
Proses distribusi dari Percetakan sampai ke Satuan Pendidikan tempat
penyelenggaraan ujian dianggap ruang yang paling rawan terjadinya kebocora.
Saking dianggap rawannya, proses distribusi tersebut sampai melibatkan
pengawalan aparat keamanan bersenjata. Setelah sampai di titik-titik perantara distribusi,
keberadaan soalpun dijaga selama 24 jam dengan melibatkan berbagai unsur.
Kadang terasa sedikit berlebihan dan muncul pertanyaan siapa
sebenarnya yang diduga berkepentingan untuk “mencuri” soal tersebut. Sejauh ini
belum ada temuan penjegalan terhadap soal ujian secara fisik dalam proses
distribusi. Akan tetapi dugaan kebocoran soal terjadi setiap tahun walaupun
hanya di daerah tertentu, itu yang terdeteksi atau mungkin masih banyak yang
tidak terdeteksi. Ketika hasil UN mutlak menjadi penetu kelulusan, tingkat
kebocoran diduga sangat tinggi dan relatif berbeda dengan kecenderungan menurun
dengan ketika pemerintah menetapkan bahwa hasil UN bukan satu-satunya penentu
kelulusan.
Akan tetapi masih ada temuan lain, setelah Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan membuat program tertentu untuk mengukur Indeks
Integritas Ujian Nasional mendapati kenyataan adanya Pola Jawaban yang seragam
yang diperoleh dari Peserta dengan Nomor Ujian yang diduga berada dalam satu
ruangan atau tempat penyelenggaraan ujian. Kondisi demikian terjadi diduga
terdapat pengkondisian pengisian Ujian dengan distribusi kunci jawaban.
Jika dianalisa dari kondisi yang di atas, siapa sebenarnya
yang berkepentingan dengan Kebocoran soal ujian dan kepentingan apa yang
terkandung di dalamnya. Berikut disajikan hasil analisa kasar terhadap kondisi
tersebut.
- Pihak yang tidak menginginkan adanya siswa yang tidak lulus dari sekolah karena nilai Ujian di bawah standar kelulusan yang telah ditetapkan.
- Pihak yang menginginkan agar siswa lulusannya dapat lulus dan diterima pada seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru di sekolah lanjutan.
- Pihak yang menginginkan ketercapaian nilai rata-rata Ujian tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
- Pihak yang menginginkan agar Sekolah, Dinas Pendidikan dan Pemerintah Penyelenggara Pendidikan mendapatkan predikat baik yang diukur dari ketercapaian nilai rata-rata Ujian karena dengan begitu akan berdampak lain terhadap kredibilitas lembaga dan pimpinannya.
Akan tetapi, hal utama dari Kebocoran Soal Ujian yang
terjadi selama ini adalah karena sebuah persepsi yang terbentuk bahwa UN atau
USBN adalah: Pihak Lain yang sedang Menguji Siswa Kami. Sadar atau tidak, mau
jujur atau tidak itulah yang terjadi.
Demikian sajian informasi mengenai Kepentingan Di Balik Dugaan Kebocoran Soal UN/USBN yang dapat
disajikan pada kesempatan ini.
Semoga Bermanfaat !!!
Labels:
Artikel
Thanks for reading Kepentingan Di Balik Dugaan Kebocoran Soal UN/USBN. Please share...!
0 Komentar untuk "Kepentingan Di Balik Dugaan Kebocoran Soal UN/USBN"
Your comment for me, please!