Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) mulai diperkenalkan
pemerintah sejak diberlakukannya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
atau Computer Based Test (CBT) tahun 2015. Sekolah sebagai penyelenggara UN, memperoleh nilai
IIUN yang menunjukkan tingkat kejujurannya dalam melaksanakan UN. Spirit utama
penetapan IIUN adalah mendorong semua pelaku UN untuk berperilaku jujur atau
berintegritas dalam melaksanakan UN.
Perhitungan IIUN masih diberlakukan dalam UN 2018 terutama
untuk Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) atau Paper Based Test (PBT).
Beberapa proses dalam penyelenggaraan UNKP seperti pendistribusian soal maupun
saat ujian berlangsung masih memberikan ruang terjadinya kecurangan, sehingga
tingkat kejujuran dalam pelaksanaannya diragukan. Berbeda halnya dengan UNBK
atau CBT. Model ujian ini diyakini memiliki tingkat integritas tinggi atau tak
ada sedikitpun celah bagi siswa untuk berbuat curang. Sekolah yang melaksanakan
UNBK pasti memperoleh IIUN 100%. Entah karena kenyataan ini atau betul-betul
karena terdorong oleh keinginan untuk melaksanakan UN yang berkualitas atau
tanpa kecurangan.
Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) Tingkat Sekolah
adalah angka yang menunjukkan atau mencerminkan tingkat kejujuran sekolah dan
peserta Ujian Nasional dalam mengerjakan soal UN atau Ujian
Nasional.
Pembicaraan seputar IIUN, sepintas hanya berkisar pada
tingkat kejujuran dalam melaksanakan UN dan kaitannya dengan UNBK atau CBT dan
UNKP atau PBT. Namun hemat penulis, ini bukan hanya tentang integritas atau
kejujuran saja. Ada berbagai makna menarik yang bisa dikaji darinya.
Pertama, pengukuran tingkat kejujuran atau integritas dalam
melaksanakan UN bisa mengindisikan bahwa kualitas proses belum dilaksanakan
secara optimal. Dalam konteks UN, kepuasan siswa berwujud dalam kesanggupannya
mengerjakan soal UN dengan benar sekaligus memperoleh nilai baik. Ini bisa
terjadi jika sebelumnya ia sudah mendapatkan berbagai pengetahuan yang memadai
melalui proses pembelajaran yang baik di sekolah. Jadi kecurangan dalam
pelaksanaan UN bisa menunjukkan bahwa pengetahuan yang diperoleh siswa melalui
proses pembelajaran belum memenuhi kebutuhannya untuk mencapai standar kelulusan.
Kedua, pengukuran IIUN dalam UN merupakan langkah berani karena
mau membuka aib sendiri. Bukan hanya aib sekolah sebagai institusi terendah
dari hierarki pendidikan, melainkan juga aib dari pemerintah daerah dan pusat. Dengan
demikian, mengukur integritas dalam pelaksanaan UN; di satu sisi bisa berarti
mendorong kesadaran tentang pentingnya mengikuti semua tahapan dalam mewujudkan
mutu pendidikan, di sisi lain berarti membeberkan lemahnya komitmen terhadap
mutu pendidikan.
Ketiga, IIUN mesti dilihat sebagai cambuk yang menggugah
kesadaran semua pihak di sekolah akan tanggung jawabnya terhadap mutu sekolah,
termasuk di dalamnya mutu lulusan. Sekolah yang bermutu bukan hanya dinilai
dari hasil UN yang baik yang mampu mengangkat pamor sekolah; sehingga sekolah
berupaya dengan berbagai cara termasuk melakukan kecurangan demi mendapatkan
hasil UN yang baik.
Demikian sajian informasi mengenai Memahami Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) yang dapat
disajikan pada kesempatan ini.
Semoga Bermanfaat !!!
Labels:
Artikel
Thanks for reading Memahami Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN). Please share...!
0 Komentar untuk "Memahami Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN)"
Your comment for me, please!